Pages

Wednesday, July 2, 2014

Musisi dan Politik




Selfie dulu biar gak tegang


Menurut buku geografi yang gue pelajari di SMA dulu, Indonesia cuma punya dua musim yaitu musim panas dan musim hujan. Padahal menurut gue musim di Indonesia itu banyak, contohnya: musim layangan, musim durian, musim penyakit, musim pancaroba, musim diputusin pacar, musim jomblo nggak dapet-dapet pacar sampai musim pemilu dan musim lain-lainnya.

Ngomongin tentang pemilu yang barengan sama bulan ramadhan, gue mau ucapin selamat menjalankan ibadah puasa buat kalian yang muslim. Oh iya, di sini gue nggak ngomongin perkara dukung om Wi atau om Wo. Gue cuma lagi seneng aja mantau fenomena para musisi yang nggak biasanya terlibat terjun bebas loncat indah masuk ke dalam kegiatan pemilu di Indonesia.


Pada dasarnya kan musisi adalah kelompok paling apatis dengan kegiatan kampanye politik, tapi faktanya emang sih ada juga musisi yang berpolitik, entah emang mau jadi anggota dewan atau sekedar di bayar buat tim hore ramein kampanye.

Musik emang merupakan komoditas yang luar biasa laris, bahkan hingga jadi bagian dari sebuah kegiatan ekonomi berskala raksasa di seluruh dunia. Patut pula dicatat bahwa selain berfungsi ekonomis, secara politis musik berfungsi pula sebagai medium yang jitu untuk menggalang solidaritas komunitas atau kelompok yang mengajak orang untuk bersatu padu menjadi sebuah kesatuan.

Seperti artikel yang gue kutip dari kapanlagi.com

 musik adalah kendaraan musisi untuk mengekspresikan emosi dan gagasannya. Akan tetapi pelaku politik memanfaatkan popularitas musisi untuk mencari dukungan dari fansbase musisi tersebut, akibatnya terkadang musisi berubah jadi musikus jadi sering terjadi”.

Ngerti kagak??? Pasti kagak ngerti lo ye???

Di daratan Eropa, Amerika bahkan Inggris emang peran musisi terjun ke dalam kampanye politik udah sering terjadi seperti dulu Beethoven bikin lagu Eroica (Symphony No.3) buat Napoleon Bonaparte atau John Lennon bikin lagu khusus untuk kampanye politik Dr. Timothy Leary yang saat itu head to head dengan mantan aktor Hollywood, Ronald Reagan untuk meraih kursi Gubernur California di tanggal 1 Juni 1969 lalu The Rolling Stone, Jay Z, Katy Perry sampe Bono U2 yang dukung Barrack Obama jadi presiden Amerika.

Tapi di Indonesia ada yang menarik mengenai musisi yang terjun ke safari kampanye capres nih, apa yang menarik? Yap, musisi besar Indonesia biasanya nggak pernah mau berpegangan tangan dengan para politikus, apalagi musisi cowok sama politikus cowok, kalo pegangan tangan ntar lama-lama jadi timun pegang terong.

Sejak Pemilu yang dilakukan rezim orde baru pada 1971, bisa jadi merupakan fenomena baru dimana sederet partai politik meminang sejumlah artis untuk dijajakan di garda depan mulai mencuat. Karena kalangan selebritas ini memiliki massa kuat. Lewat nyanyian mereka yang mencandu khalayak atau tampilan wajah yang good looking akan menyihir benak khalayak untuk memilih partai partai mereka.

Cuma uniknya pemilu kali ini, ada beberapa pemusik di Indonesia dengan kesadaran yang tulus dan tinggi bergabung dalam “Revolusi Mental” mendukung pasangan Jokowi - Jusuf Kalla. Mereka, di antaranya Slank dan Jogja Hip Hop Foundation yang malah tergerak menuliskan lagu kampanye untuk Jokowi dan Jusuf Kalla secara sukarela tanpa imbal bayaran.

Ini merupakan sebuah fenomanena yang paling terbaru, jika mau dibandingkan dengan kejadian atau peristiwa yang pernah terjadi pada masa lalu di saat kampanye pemilu tahun 1971.

Bahkan band sekelas Superman Is Dead yang bener-bener band dengan semangat punk yang pastinya anti pemerintahan secara nggak langsung dari tweetnya Jerinx drummer mereka, seakan mengkerucutkan dan menjelaskan kalo mereka dukung Jokowi.
Juga ada Ahmad Dhani dan finalis Indonesian Idol 2014 yang mengganti lirik lagu Queen “We will rock you” (yang ternyata dibuat tanpa seizin Brian May, personil Queen yang juga composer lagu tersebut) dengan lirik lagu “Indonesia Bangkit” untuk jadi lagu kampanye Prabowo.

Suatu fenomena yang jarang terjadi bahkan baru kali ini terjadi di Indonesia, musisi yang biasanya paling keras mengkritik pemerintah sekarang menjadi “melek” politik buat dukung para calon presiden baru Indonesia.

Sumber:

1 comment:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...