Setelah menembus hujan yang deras akhirnya mereka sampai juga di tempat nongkrong anak gaul di Jakarta namanya 711 atau biasa di sebut “SEVEL”, lalu Erik dan teman-temannya langsung masuk ke dalam dan membeli makanan sekedar standar dompet mahasiswa.
Nah, singkat cerita sampailah mereka di lantai dua 711 tersebut, gak lama
duduk disana ada segerombolan remaja tanggung berpakaian nyentrik pokonya gaya
top masa kini, gokil abis dah. celana cuma sampai paha lalu baju seadanya
bahkan terkesan seperti kekurangan bahan kain lalu
di tambah sebotol bir dan rokok Marlboro menthol. Anak-anak jaman
sekarang biasanya menyebut mereka Dede-dede Sevel.
Gak bisa di pungkiri akhirnya si Erik pun berhasil tergoda sama pemandangan
indah di depannya sampi-sampai temennya ngajak dia ngobrol tetapi si Erik beda
fokus, dia lebih fokus liat pemandangan indah di depannya daripada denger
temennya ngobrol. Akhirnya muncul lah keinginan Erik buat kenalan sama
gerombolan ABG di depannya itu, yah siapa tau aja hoki dan bias berlanjut.
Hasrat Erik semakin memuncak, tak terkendali, berontak dan menggelitik. Lau
tiba-tiba si setan dating membisiki "buru Rik itu cewek di gas, keburu
masuk angin tuh bocah" hehe kata si setan, lalu Erik pun mengikuti saran
sesat si setan dan beranjak dating menghampiri mereka.
Tetapi pas mau mendekat kesana Erik tiba-tiba ilfil mendadak karena
terdengar playlist lagu yang lagi dimainin itu dede sevel. Sambil ngerumpi
tau-tau salah satu dari gerombolan dede sevel itu ada yang memotong perumpian
tersebut. Dan tiba-tiba ngomong "Sssstttt ini lagu kesukaan gue tau"
kata salah satu dari mereka. Karen ague penasaran dan membuat Erik bertanya-tanya
apa sih yang lagi mereka dengerin. ternyata eh ternyata mereka lagi denger
tembang lagu dari band fenomenal yang bernama Kangen band dengan judul lagunya
Yolanda.
Gak terasa sudah jam 2 pagi dan mereka
masih ada ditempat yang sama dan tetap mengobrol dan bercanda-canda disana. Lalu
terlintas sekilas di benak Erik “ini bocah masih SMP kok maennya sampai jam
segini yah, ah tapi gue gak mau urus deh toh ortunye juga gak urus mereka”. Lalu
Erik pun kembali berkata dalam hatinya, "Kenapa yah anak-anak sekolah jaman
sekarang seperti ini? dulu sepertinya gue gak kaya begini soalnya, ah tapi ga
gini juga kali, apa dia bisa jaga diri ? apa separah ini pergaulan jaman
sekarang? Apalagi kalo liat pakaiannya, apa dia ga mampu beli bahan buat jait
celana ama bajunya biar lebih terlihat sopan? apa dia biasa ngeronda ?”
Banyak pertanyaan muncul dikepalanya,
tetapi Erik tetep positif thinking. Mungkin itulah masa-masa perkembangan
seseorang pada masa kini, mulai dari bayi - balita – anak-anak - ALAY - Dewasa.
Lalu Erik pun berkata dalam hati, “Sungguh ironis juga melihat pergaulan remaja
tanggung jaman sekarang, korban dari cerita sinetron dan mungkin dari sinilah
mulai muncul tindakan criminal seperti perkosaan dan pelecehan seksual”
Setelah sedikit merenung dan memang
waktu sudah menjelang fajar, akhirnya Erik dan teman-temannya beranjak pulang
dan meninggalkan segerombol remaja tanggung itu yang masih asyik dengan dunia
dan pergaulannya. Semoga saja mereka tidak kenapa-kenapa di jalan pulang.
No comments:
Post a Comment