Pages

Thursday, May 3, 2012

Malam Yang Sunyi

        Seperti biasa, seperti malam-malam sebelumnya, sepi dan sunyi keadaan di sekitar tak banyak aktifitas yang bisa di lakukan kecuali hanya diam. Malam ini cuaca terasa dingin karena habis di guyur hujan seharian penuh, aku pun beranjak pergi mencari sesuatu yang bisa di lakukan dan mengusir rasa bosanku disini. Terlihat orang-orangpun sudah sedikit yang beraktifitas hanya segelintir orang yang ku lihat sedang mengobrol dan minum minuman beralkohol di tempat kumuh dan jorok ini.

       Sesekali aku membetulkan posisi dan letak duduk dari atas sini mencari posisi yang nyaman untuk memperhatikan mereka dan beberapa orang yang berlalu lalang silih berganti, ada yang berjualan dan ada beberapa yang baru pulang dan ingin beristirahat di rumah setelah seharian bekerja dan beraktifitas. Lalu penglihatanku kembali kearah pemuda di bawah sana dan terkadang aku tertawa kecil sewaktu memperhatikan para pemuda yang sedang asik minum minuman beralkohol itu, sepertinya mereka bahagia sekali di bawah alam sadar mereka dan tidak perdulikan kehadiranku disini.

      Aku penasaran apa yang membuat mereka terlihat bahagia itu, maka aku pun datang mendekat dan menghampiri mereka, aku cari posisi dimana bisa melihat mereka lebih dekat tanpa harus mengganggu mereka yang sedang asyik itu. Tetapi sepertinya ada salah satu dari mereka yang menyadari kehadiranku disini, padahal aku sudah menjaga jarak agar tidak mengganggu mereka. Salah satu dari mereka tiba-tiba pergi karena merasakan kehadiranku dan beberapa temannya mulai kebingungan, lalu dua diantara mereka pun tiba-tiba pergi setelahh melihat kehadiranku disini sampai akhirnya semuanya lari dengan cepatnya setelah melihatku.

     Aku pun tertawa lucu melihat tingkah mereka, aku cuma ingin memperhatikan aktifitas mereka tetapi sepertinya mereka terganggu dengan kehadiranku, dengan penampilanku yang sedikit beda ini yang membuat mereka lari terbirit-birit padahal aku tidak bermaksud mengganggu mereka.

    Yap, penampilanku memang beda. Rambutku lurus tergurai dan sedikit menutupi wajahku yang pucat ini lalu gaun putih kuno yang aku kenakan yang membuatku tidak seperti wanita pada era modern seperti ini. apalagi dengan ketawa khas aku yang melengking. Orang-orang biasa menyebut namaku ini dengan sebutan Kuntilanak. 

      Itulah aku, wanita kuno malang yang rohnya terjebak di era modern ni. Aku pun kembali melihat mereka lari dan sudah terlihat jauh melewati tikungan depan sana. Sungguh lucu tingkah mereka, aku pun tertawa terpingkal-pingkal lalu aku memutuskan untuk terbang ke tempat lain dan mencari kegiatan baru di tempat lain mumpung masih malam..

     Aku pun terus terbang mencari objek baru yang bisa aku lihat, mungkin aku akan datang ke tempat kalian. Jadi siap-siap akan kedatanganku ya. HIHIHIHIHIHIHI...... :)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...