Pages

Thursday, September 20, 2012

Kisah Perjalanan Cinta Saka



Mendung dan sepertinya hujan akan turun di malam ini. Terdengar sayup-sayup lagu Agnes Monica yang berjudul Rapuh mengisi dinginnya Jakarta ini dan membuat cuaca mendung menjadi semakin bergemuruh di hati Saka. Teringat kejadian beberapa minggu lalu di saat dia mulai mencintai Sinta seorang gadis primadona sekolah yang baru di jadikan pacar dari 3 bulan yang lalu dan tanpa diduga akhirnya mereka bisa putus karena kesalahpahaman antar keduanya.

“Sin, gue sayang banget sama lo, tapi kenapa putusin gue?” Tanya Saka di dalam hatinya sambil memandang foto dirinya bersama Sinta beberapa bulan yang lalu, dan tanpa sengaja meneteslah air mata dari salah satu mata Saka yang terkenal anak supel dan rada bandel di sekolah ini. Sekali-sekali Saka memandang foto mereka berdua sambil mengenang cerita berdua dengannya waktu masih pacaran dulu.

Saka si bocah hyper active itu mendadak berubah jadi mellow dan gak jelas kelakuannya, matanya bengong ke langit-langit kamarnya dan mulutnya bergetar sambil memeluk foto tersebut yang rapih tersimpan di bingkai foto di kamarnya.

*********************

“Kamu kenapa nak? Lagi gak enak badan? Kayanya mama liat kamu lemes banget akhir-akhir ini?”, Tanya nyokapnya Saka yang melihat perbedaan pola tingkah anaknya. “Gak apa-apa kok mah, Saka cuma lagi banyak pikiran aja”, “Pikiran apaan emang? Kok sampe segitunya sih, yaudah kamu sarapan dulu sana keburu telat ke sekolah”, “Iya mah, Saka lagi gak nafsu sarapan, yaudah Saka langsung berangkat ke sekolah aja yah mah, assalamualaikum”. Lalu anak itu dengan langkah gontainya pergi ke sekolah dengan vespa bututnya ke sekolah, nyokapnya cuma geleng-geleng kepala melihat perubahan tingkah laku anaknya itu.

Sesampainya di sekolah ternyata Saka berpapasan sama Sinta di koridor sekolah menuju kelas. Yap, memang kelas mereka cuma di pisahkan oleh beberapa kelas aja. Terlihat wajah salah tingkah dari keduanya sehingga menjadikan pagi hari itu menjadi sedikit kaku, hanya senyum kecil yang dilihatkan Saka untuk Sinta dan Sinta langsung bergegas menuju ruang kelas tanpa menoleh kearah Saka.

“Lau kenapa sob? Merenung aja deh, lagi mikirin utang yee?” cerocos Doni meng-Stalking Saka, “Eh elu Don, gak apa-apa kok gue bae-bae aja”, “Ah yang bener lo, lo kan biasanya pecicilan masa sekarang tiba-tiba jadi pendiem kaya lagi banyak utang aje deh”, “Asli, gue gak apa-apa cuma rada gak enak badan aja kok hehehe” jawab Saka sekenanya.

***********************

KRIIIINGGG…..KRIIINGGGGG!!!

Akhirnya jam pulang sekolah berbunyi, riuh rame anak-anak SMA Tunas Harapan pada berhamburan kaya bubaran karyawan pabrik, ada yang langsung pulang bareng temen-temennya atau pacarnya tetapi ada juga yang sekedar minum sambil ngobrol-ngobrol di kantin. Biasanya jam bubar sekolah menjadi jam favorite Saka tetapi karena dia sedang galau maka dia tetep diem di kelas kaya orang gak ada gairah hidup, Cuma bengong-bengong persis kaya tahanan hukuman mati di LP Cipinang.

“Coy, ayo pulang lah, ngapa lo jadi bengong gitu? Lo ada masalah?”, “Emmmm, hahh, ohh gak ada kok Don, lo balik duluan aja gue lagi mau sendiri nih”, “Yakin lo gak apa-apa Ka?”, “Iya, woles gue gak apa-apa kok”, “Yaudah gue duluan yah, dahhhh”. Lalu Doni pun ngeloyor pergi meninggalkan Saka yang lagi sibuk bengong masih meratapi kandasnya hubungan dia dengan Sinta.

Persis seperti kata penyanyi yang suka operasi plastik dengan lagunya Butiran Debu , sekarang hatinya Saka bener-bener berserakan seperti butiran debu yang udah gak beraturan bentuknya. Cuma karena hal sepele akhirnya mereka putus, jadi penyebabnya adalah ketika si mantannya Saka nge-BBM dia dan ternyata BBMan itu terlihat oleh si Sinta, maka terjadilah percekcokan keduanya dan Sinta merasa telah di khianati padahal Saka gak bermaksud demikian lalu terjadi keputusan akhir dari percekcokan tersebut yaitu putus hubungan percintaan antar keduanya.

*****************

Uring-uringa, gelisah dan sikap gak jelas di lakuin si Saka sehingga membuat orang-orang di sekitarnya menjadi bingung. Anak Bengal yang pecicilan dan supel di kehidupan sehari-hari sekarang berubah menjadi pendiam dan kaya orang bego dengan seketika dan sikap itu membuat si Doni sahabatnya dari kelas 1 SMA menjadi kasian sama dia.

“Nih anak kenapa yah? Jadi kaya orang bego begini, apa karena doi putus ama Sinta kali yah?” Tanya Doni dalam hati sambil memikirkan perubahan sikap sahabatnya tadi di sekolah. Maka dengan inisiatifnya sebagai sahabat Doni menelepon Saka. “Haloo.. haloo .. oiitt lo kenapa sih bray? Lo lagi galau yah?” oceh Doni dari seberang sana, “Oii Don, emm gak apa-apa kok bener deh”, “Ahh, jangan boong deh lo gue tau lo bray, yaudahlah cerita sama gue”. Lalu ceritalah Saka sama Doni panjang lebar sama sahabatnya itu.
“Yaudahlah gak usah di pikirin bray, yang penting lo udah jelasin sama dia kalo emang ini salah paham, coba lo jelasin sekali lagi sama doi oke” dengan penuh perhatian Doni kasih support ke Saka. ”Iya brad, thanks yah buat advice nya, gue bakal coba ngomong sama dia lagi”, “Oke, good luck yah” TUUUTTTTT..TUTTTTTT..TUUUTTTTT ( telponnya mati ceritanya nih). 

******************

Malam minggu, malam dimana para pasangan menghabiskan hari bersama. Tetapi di malam minggu ini Saka mencoba datang ke rumah Sinta sesuai dengan advice dari Doni untuk menemui Sinta agar jelas semuanya. Dengan penuh semangat tetapi hati bergejolak Saka memberanikan diri untuk dateng ke rumah Sinta, sedikit doa dari orang tua dan dukungan moril dari sahabatnya lalu Saka pergi ke rumah Sinta di kawasan Kebayoran Baru.

TOOK..TOOK…TOOKK!!

Assalamualaikum” teriak Saka dari luar rumah Sinta, “Wa’alaikum salam, siapa yah?” sahut suara dari dalam sana. “Ohh, Saka yah, kemana aja udah jarang main?”, “Gak kemana-kemana kok tan, oiia Sintanya ada gak tante?” ternyata nyokap Sinta yang buka pintu itu, “Sinta ada kok, tunggu sebentar yah, kamu duduk aja dulu”, “Iya tante, makasih yah”.

“Ngapain lo kesini?!!!” ketus Sinta, “Aku cuma mau minta maaf sama kamu dan menjelaskan semuanya”, “Udah gak ada yang perlu di jelasin, semua udah jelas kok, oke!! Sekarang mending kamu pulang aja sana!”, “Peliss, dengerin aku dulu Sin”, “Udah gak ada yang perlu di jelasin, sekarang kamu mending pulang sendiri atau gue usir!” makin ketus Sinta ke Saka, “Hemm, yaudah maaf kalo aku salah dan yang pasti semua kejadian kemarin hanya salah paham, semoga kamu bisa mengerti”, “PULAAANNGGGG!!!!”. Lalu Saka pun mengalah dan terpaksa pulang dari rumah Sinta.

Sepanjang perjalan Saka hanya bengong dan merasa gagal untuk ngeyakinin Sinta, lalu kalo udah galau begini maka twitter lah yang jadi pelampiasan perasaan di hati dia. Pas Saka lagi iseng cek followers ternya dia sudah di Unfollow oleh Sinta dan kontak di BBMnya pun telah di delete, maka makin galaulah dia.

**********************

Hari berganti hari dan bulan berganti bulan, Sinta telah beberapa kali berganti pacar tetapi Saka tetap setia menunggu dia kembali. Entah sampai kapan Saka menunggu dia pun gak tau malah sekarang perasaannya flat sama wanita. Bukan berarti dia jadi homo tetapi karena dia setia menunggu Sinta sang kekasihnya yang dulu sering menghiasi hari-harinya bersama.

Saka pun tetap berharap semoga aja suatu hari Sinta bakal balikan sama dia, dan hanya kalimat SEMOGA yang menjadi alasan dia tetap menunggu Sinta kembali.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...