Mendung
dan sepertinya hujan akan turun di malam ini. Terdengar sayup-sayup lagu Agnes
Monica yang berjudul Rapuh mengisi dinginnya Jakarta ini dan membuat cuaca
mendung menjadi semakin bergemuruh di hati Saka. Teringat kejadian beberapa
minggu lalu di saat dia mulai mencintai Sinta seorang gadis primadona sekolah
yang baru di jadikan pacar dari 3 bulan yang lalu dan tanpa diduga akhirnya
mereka bisa putus karena kesalahpahaman antar keduanya.
“Sin, gue sayang banget sama lo,
tapi kenapa putusin gue?” Tanya Saka di dalam hatinya
sambil memandang foto dirinya bersama Sinta beberapa bulan yang lalu, dan tanpa
sengaja meneteslah air mata dari salah satu mata Saka yang terkenal anak supel
dan rada bandel di sekolah ini. Sekali-sekali Saka memandang foto mereka berdua
sambil mengenang cerita berdua dengannya waktu masih pacaran dulu.
Saka si bocah hyper active itu mendadak berubah jadi mellow dan gak jelas kelakuannya, matanya bengong ke langit-langit kamarnya dan mulutnya bergetar sambil memeluk foto tersebut yang rapih tersimpan di bingkai foto di kamarnya.
*********************
“Kamu kenapa nak? Lagi gak enak
badan? Kayanya mama liat kamu lemes banget akhir-akhir ini?”, Tanya nyokapnya
Saka yang melihat perbedaan pola tingkah anaknya. “Gak apa-apa kok mah, Saka
cuma lagi banyak pikiran aja”, “Pikiran apaan emang? Kok sampe segitunya sih,
yaudah kamu sarapan dulu sana keburu telat ke sekolah”, “Iya mah, Saka lagi gak nafsu sarapan, yaudah Saka
langsung berangkat ke sekolah aja yah mah, assalamualaikum”. Lalu anak itu dengan
langkah gontainya pergi ke sekolah dengan vespa bututnya ke sekolah, nyokapnya cuma geleng-geleng kepala melihat perubahan tingkah laku anaknya itu.
Sesampainya di sekolah ternyata
Saka berpapasan sama Sinta di koridor sekolah menuju kelas. Yap, memang kelas
mereka cuma di pisahkan oleh beberapa kelas aja. Terlihat wajah salah tingkah
dari keduanya sehingga menjadikan pagi hari itu menjadi sedikit kaku, hanya
senyum kecil yang dilihatkan Saka untuk Sinta dan Sinta langsung bergegas
menuju ruang kelas tanpa menoleh kearah Saka.
“Lau kenapa sob? Merenung aja
deh, lagi mikirin utang yee?” cerocos Doni meng-Stalking Saka, “Eh elu Don, gak apa-apa kok gue bae-bae aja”, “Ah
yang bener lo, lo kan biasanya pecicilan masa sekarang tiba-tiba jadi pendiem
kaya lagi banyak utang aje deh”, “Asli, gue gak apa-apa cuma rada gak enak
badan aja kok hehehe” jawab Saka sekenanya.
***********************
KRIIIINGGG…..KRIIINGGGGG!!!
Akhirnya jam pulang sekolah
berbunyi, riuh rame anak-anak SMA Tunas Harapan pada berhamburan kaya bubaran
karyawan pabrik, ada yang langsung pulang bareng temen-temennya atau pacarnya
tetapi ada juga yang sekedar minum sambil ngobrol-ngobrol di kantin. Biasanya jam
bubar sekolah menjadi jam favorite Saka tetapi karena dia sedang galau maka dia
tetep diem di kelas kaya orang gak ada gairah hidup, Cuma bengong-bengong
persis kaya tahanan hukuman mati di LP Cipinang.
“Coy, ayo pulang lah, ngapa lo
jadi bengong gitu? Lo ada masalah?”, “Emmmm, hahh, ohh gak ada kok Don, lo
balik duluan aja gue lagi mau sendiri nih”, “Yakin lo gak apa-apa Ka?”, “Iya,
woles gue gak apa-apa kok”, “Yaudah gue duluan yah, dahhhh”. Lalu Doni pun
ngeloyor pergi meninggalkan Saka yang lagi sibuk bengong masih meratapi
kandasnya hubungan dia dengan Sinta.
Persis seperti kata penyanyi yang
suka operasi plastik dengan lagunya Butiran
Debu , sekarang hatinya Saka bener-bener berserakan seperti butiran debu
yang udah gak beraturan bentuknya. Cuma karena hal sepele akhirnya mereka
putus, jadi penyebabnya adalah ketika si mantannya Saka nge-BBM dia dan
ternyata BBMan itu terlihat oleh si Sinta, maka terjadilah percekcokan keduanya
dan Sinta merasa telah di khianati padahal Saka gak bermaksud demikian lalu
terjadi keputusan akhir dari percekcokan tersebut yaitu putus hubungan
percintaan antar keduanya.
*****************
Uring-uringa, gelisah dan sikap
gak jelas di lakuin si Saka sehingga membuat orang-orang di sekitarnya menjadi
bingung. Anak Bengal yang pecicilan dan supel di kehidupan sehari-hari sekarang
berubah menjadi pendiam dan kaya orang bego dengan seketika dan sikap itu
membuat si Doni sahabatnya dari kelas 1 SMA menjadi kasian sama dia.
“Nih anak kenapa yah? Jadi kaya
orang bego begini, apa karena doi putus ama Sinta kali yah?” Tanya Doni dalam
hati sambil memikirkan perubahan sikap sahabatnya tadi di sekolah. Maka dengan
inisiatifnya sebagai sahabat Doni menelepon Saka. “Haloo.. haloo .. oiitt lo
kenapa sih bray? Lo lagi galau yah?” oceh Doni dari seberang sana, “Oii Don,
emm gak apa-apa kok bener deh”, “Ahh, jangan boong deh lo gue tau lo bray,
yaudahlah cerita sama gue”. Lalu ceritalah Saka sama Doni panjang lebar sama
sahabatnya itu.
“Yaudahlah gak usah di pikirin bray,
yang penting lo udah jelasin sama dia kalo emang ini salah paham, coba lo
jelasin sekali lagi sama doi oke” dengan penuh perhatian Doni kasih support ke
Saka. ”Iya brad, thanks yah buat advice nya,
gue bakal coba ngomong sama dia lagi”, “Oke, good luck yah” TUUUTTTTT..TUTTTTTT..TUUUTTTTT (
telponnya mati ceritanya nih).
******************
Malam minggu, malam dimana para
pasangan menghabiskan hari bersama. Tetapi di malam minggu ini Saka mencoba datang
ke rumah Sinta sesuai dengan advice
dari Doni untuk menemui Sinta agar jelas semuanya. Dengan penuh semangat tetapi
hati bergejolak Saka memberanikan diri untuk dateng ke rumah Sinta, sedikit doa
dari orang tua dan dukungan moril dari sahabatnya lalu Saka pergi ke rumah
Sinta di kawasan Kebayoran Baru.
TOOK..TOOK…TOOKK!!
“Assalamualaikum” teriak Saka dari
luar rumah Sinta, “Wa’alaikum salam, siapa yah?” sahut suara dari dalam sana. “Ohh,
Saka yah, kemana aja udah jarang main?”, “Gak kemana-kemana kok tan, oiia
Sintanya ada gak tante?” ternyata nyokap Sinta yang buka pintu itu, “Sinta ada
kok, tunggu sebentar yah, kamu duduk aja dulu”, “Iya tante, makasih yah”.
“Ngapain lo kesini?!!!” ketus
Sinta, “Aku cuma mau minta maaf sama kamu dan menjelaskan semuanya”, “Udah gak
ada yang perlu di jelasin, semua udah jelas kok, oke!! Sekarang mending kamu
pulang aja sana!”, “Peliss, dengerin aku dulu Sin”, “Udah gak ada yang perlu di
jelasin, sekarang kamu mending pulang sendiri atau gue usir!” makin ketus Sinta
ke Saka, “Hemm, yaudah maaf kalo aku salah dan yang pasti semua kejadian
kemarin hanya salah paham, semoga kamu bisa mengerti”, “PULAAANNGGGG!!!!”. Lalu
Saka pun mengalah dan terpaksa pulang dari rumah Sinta.
Sepanjang perjalan Saka hanya
bengong dan merasa gagal untuk ngeyakinin Sinta, lalu kalo udah galau begini
maka twitter lah yang jadi pelampiasan perasaan di hati dia. Pas Saka lagi
iseng cek followers ternya dia sudah di Unfollow oleh Sinta dan kontak di
BBMnya pun telah di delete, maka makin galaulah dia.
**********************
Hari berganti hari dan bulan
berganti bulan, Sinta telah beberapa kali berganti pacar tetapi Saka tetap
setia menunggu dia kembali. Entah sampai kapan Saka menunggu dia pun gak tau
malah sekarang perasaannya flat sama
wanita. Bukan berarti dia jadi homo tetapi karena dia setia menunggu Sinta sang
kekasihnya yang dulu sering menghiasi hari-harinya bersama.
Saka pun tetap berharap semoga
aja suatu hari Sinta bakal balikan sama dia, dan hanya kalimat SEMOGA yang
menjadi alasan dia tetap menunggu Sinta kembali.
No comments:
Post a Comment